Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, kembali menyoroti perjalanannya di MotoGP 2024 di mana dia harus menerima kegagalan dalam mempertahankan gelar juara dunianya. Sebagai andalan utama tim pabrikan Ducati di kelas MotoGP, Bagnaia harus menyelesaikan musim 2024 dengan hasil yang kurang memuaskan. Pembalap asal Italia tersebut tidak berhasil mencapai ambisinya untuk meraih gelar juara dunia MotoGP selama tiga musim berturut-turut. Setelah dominasi pada tahun 2022 dan 2023, Bagnaia harus mengakui keunggulan Jorge Martin dari tim Pramac Racing yang berhasil mengalahkannya dengan selisih 10 poin di akhir musim. Kekalahan dari Martin, yang merupakan pembalap dari tim satelit Ducati, tentu merupakan hal yang mengecewakan bagi Bagnaia yang berusia 27 tahun.
Meskipun demikian, Bagnaia tidak melihat kegagalannya mempertahankan gelar juara dunia pada MotoGP 2024 hanya dari sisi negatif. Bagi pembalap yang merupakan murid dari Valentino Rossi ini, musim 2024 tetap menjadi pengalaman yang menakjubkan meskipun tidak berhasil meraih gelar juara dunia. Bagnaia berhasil menunjukkan potensi besar motor Ducati Desmosedici GP24-nya tanpa membutuhkan waktu yang lama. Dari 20 balapan yang diikuti sepanjang musim 2024, Bagnaia berhasil meraih total 16 podium dengan 11 kemenangan. Jika dibandingkan dengan Martin yang keluar sebagai juara dunia, pencapaian Bagnaia jelas lebih memuaskan.
Namun, keberhasilan Martin dalam sesi sprint atau balapan mini membuatnya unggul atas Bagnaia dalam perburuan gelar juara dunia. Meskipun Bagnaia selalu tampil kuat dalam sesi balapan utama, Martin mampu mengejar ketertinggalannya melalui sesi sprint. Hal ini membuat Martin berhasil meraih gelar juara dunia kelas utama untuk pertama kalinya. Meski merasa sedikit menyesal karena kegagalan dalam sesi sprint, Bagnaia tetap optimis dan berterima kasih atas pengalaman berharga yang didapatnya.
Bagnaia mengakui bahwa kegagalannya dalam sesi sprint menjadi pembelajaran berharga baginya. Dia bahkan berani menyatakan bahwa tanpa sesi sprint, dia bisa menyamai level Marc Marquez pada musim 2019. Meskipun harus menerima kekalahan, Bagnaia tetap bersyukur atas dukungan dari timnya dan berjanji untuk terus berjuang dan belajar dari kesalahan. Meskipun kehilangan gelar juara dunia, Bagnaia tetap memiliki semangat dan tekad untuk terus meraih kemenangan di masa depan.
Dengan pengalaman dan ketekunan yang dimiliki, Bagnaia yakin bahwa dia akan mampu bangkit dan kembali bersaing di level teratas MotoGP. Meskipun musim 2024 tidak berakhir seperti yang diharapkan, Bagnaia tetap optimis dan siap untuk menghadapi tantangan baru di musim mendatang. Dengan semangat juang yang tinggi, Bagnaia siap membuktikan bahwa dia adalah salah satu pembalap terbaik di dunia dan layak mendapatkan gelar juara dunia MotoGP.