Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, mengaku tidak mau merasa puas meskipun saat ini berada di posisi puncak klasemen sementara setelah mengungguli Jorge Martin dari Prima Pramac Racing. Usai memenangkan GP Jerman pekan lalu, Bagnaia berada di puncak klasemen dengan keunggulan 10 poin atas Martin. Tim Ducati Lenovo memimpin klasemen tim dengan 377 poin, sementara Ducati menduduki puncak klasemen pabrikan dengan 315 poin.
“Kami tidak memulai musim ini dengan mudah, tapi kami telah melakukan pekerjaan luar biasa. Bahkan di sini, di mana kami bukan yang terkuat, kami tetap mampu bersaing untuk meraih kemenangan,” ungkap Bagnaia dalam pernyataan resmi dari Ducati MotoGP. Pertarungan sengit terjadi di Sirkuit Sachsenring, dimana Bagnaia berhasil mencapai posisi pertama setelah memulai di urutan ketiga.
Setelah itu, Bagnaia dan Martin terus bertarung ketat, mencatat waktu putaran yang sangat mirip dengan selisih waktu sekitar 0,7 detik. Bagnaia tetap tekun menjembatani kesenjangan dengan rivalnya sambil memberikan tekanan pada pemimpin saat itu. Drama terjadi saat Martin terjatuh, memungkinkan Bagnaia meraih kemenangan keenamnya musim ini.
Rekan satu tim Bagnaia, Enea Bastianini, juga tampil luar biasa dengan finis di urutan keempat meski mengalami sedikit kemunduran di awal balapan. “Ini adalah balapan yang seringkali tak dapat diprediksi. Kesalahan kecil bisa merubah hasil balapan secara total,” ujar Claudio Domenicalli, CEO Ducati.
Masa jeda musim panas MotoGP 2024 sudah dimulai dan akan kembali lagi pada awal Agustus di Sirkuit Silverstone, Inggris. Selamat kepada semua yang telah memberikan kami banyak kegembiraan, kata Claudio Domenicalli, menyambut balapan seru selanjutnya.