Sir Jim Ratcliffe baru-baru ini menyuarakan keprihatinannya terhadap Manchester United, mengklaim bahwa kinerja klub telah menurun baik di dalam maupun di luar lapangan sejak kepergian manajer legendaris Sir Alex Ferguson. Ratcliffe, yang mengakuisisi 25 persen saham minoritas di klub pada Februari 2024, telah mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap keadaan tim saat ini dalam wawancara jujur dengan The Times.
Salah satu isu utama yang disoroti Ratcliffe adalah performa tim yang lesu dalam beberapa musim terakhir dibandingkan klub papan atas seperti Real Madrid. Dia menunjukkan bahwa sejak pensiunnya Sir Alex Ferguson dan mantan CEO David Gill 11 musim lalu, Manchester United gagal memberikan hasil secara konsisten, tidak seperti rekan-rekan mereka di Spanyol. Penurunan performa ini tidak hanya berdampak pada kesuksesan tim di lapangan namun juga stabilitas finansial akibat keputusan transfer pemain yang buruk.
Kedatangan Sir Jim Ratcliffe sebagai pemegang saham utama Manchester United menimbulkan harapan baru di kalangan penggemar yang ingin melihat klub kembali ke kejayaannya. Dengan ketajaman bisnis dan sumber dayanya yang luas sebagai CEO INEOS, Ratcliffe memiliki kekuatan untuk merombak dan mengembangkan klub dari dalam, meskipun keluarga Glazer masih memegang kendali. Kritik vokalnya terhadap manajemen dan kinerja klub menjadi peringatan bagi kepemimpinan saat ini untuk mengambil tindakan tegas guna mengatasi masalah yang mengganggu tim.
Keterlibatan Ratcliffe dengan Manchester United dapat mengantarkan era baru revitalisasi dan kesuksesan bagi klub. Perspektif segar dan pendekatan langsungnya untuk meningkatkan kinerja tim baik di dalam maupun di luar lapangan dipandang sebagai pengubah permainan potensial yang dapat mendorong klub kembali ke garis depan sepakbola Eropa. Selain itu, komitmennya untuk berinvestasi pada infrastruktur klub dan pengembangan bakat dapat menjadi landasan bagi kesuksesan jangka panjang yang berkelanjutan.
Ada juga potensi tantangan dan kelemahan terkait kepemimpinan Ratcliffe di Manchester United. Ketegangan antara dia dan keluarga Glazer, yang masih memegang kendali mayoritas klub, dapat menyebabkan perebutan kekuasaan dan konflik visi mengenai arah masa depan tim. Selain itu, tekanan untuk memberikan hasil segera dan memenuhi ekspektasi tinggi dari para penggemar dan pemangku kepentingan dapat memberikan tekanan tambahan pada klub dan manajemennya.
Kritik terang-terangan Sir Jim Ratcliffe terhadap penurunan performa Manchester United pasca era Sir Alex Ferguson telah membawa perhatian yang sangat dibutuhkan terhadap masalah-masalah mendesak yang dihadapi klub. Perannya sebagai pemegang saham minoritas dengan pengaruh signifikan memberikan peluang unik untuk melakukan perubahan positif dan mendorong tim menuju kesuksesan. Meskipun ada tantangan dan ketidakpastian di masa depan, kepemimpinannya berpotensi menjadi katalisator babak baru pertumbuhan dan kemakmuran bagi klub sepak bola bersejarah ini. Hanya waktu yang bisa membuktikan bagaimana keterlibatannya akan membentuk masa depan Manchester United dan posisinya di kancah sepakbola global.